Pertumbuhan Ekonomi dan Konsep Ekonomi Digital

     Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Pertumbuhan Ekonomi adalah peningkatan pendapatan akibat peningkatan produksi barang dan jasa. Atau pertumbuhan ekonomi dapat disebut juga dengan perubahan ekonomi menjadi lebih baik yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan ini terjadi dari peningkatan teknologi, inovasi, dan outputnya.    

    Pada era pertumbuhan kini, telah muncul berbagai tekonologi maju sehingga melahirkan juga yang namanya disebut dengan Ekonomi Digital. Ekonomi Digital itu adalah semua bentuk aktivitas ekonomi yang menggunakan teknologi agar lebih aman dan efisien. Maksud semua bentuk aktivitas itu, benar-benar mencakup semua kegiatan ekonomi. Mulai dari Digital Marketing, Dompet Online, Investasi, Pinjaman, dan sebagianya.

Masalah-masalah Dalam Pertumbuhan Ekonomi

    Dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut, tidak akan lepas dari yang disebut dengan masalah. Setiap ada perubahan maka masalah yang terjadi pun juga ikut berubah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang masalah ekoonomi dalam jangka panjang. Jika suatu negara gagal untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi, maka negara tersebut akan susah untuk maju. Berikut masalah yang muncul yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi

  1. Korupsi, Dengan adanya korupsi laju pertumbuhan akan terhambat karena terjadi ketidakefisienan dalam pembelanjaan
  2. Laju Inflasi, Inflasi itu dampaknya adalah akan berkurangnya rasa kepercayaan masyarakat. Karena harga barang yang cukup mahal sehingga mereka mengurang-ngurangi belanjaannya.
  3. Tingkat Suku Bunga, Suku bunga akan mempengaruhi investasi
  4. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, dengan kenaikan harga BBM akan berdampak kepada seluruh nasional, karena dampak dari kebijakan tersebut adalah menyeluruh terhadap perekonomian
  5. Keamanan yang tidak kondusif, karena keamanan yang tidak kondusif investor negara menjadi tidak mau menanamkan modalnya
Kebijakan Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi
    Dengan adanya masalah-masalah tersebut. Pasti akan selalu ada kebijakan atau solusi untuk menjaga keamanan dan kestabilan ekonomi tersebut. Karena jika negara gagal untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi maka akan terjadi kemunduran, atau bahkan susah untuk maju. Berikut adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi

  1. Penetapan harga minimum, Penetapan harga minimum dilakukan oleh pemerintah agar dapat melindungi produsen. Sehingga jika ada pembeli yang membelinya dengan harga murah, dikembalikan harga tersebut menjadi mahal kembali.
  2. Penetapan harga maximum. Sama halnya dengan harga minimum kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen. Jika harga pasar dianggap terlalu tinggi atau diluar batas kemampuan konsumen untuk beli pemerintah akan menetapkan kebijakan tersebut. 
  3. Penetapan Pajak, kebijakan ini sesuai namanya adalah dengan mengenakan pajak pada komoditi yang berbeda. Misal untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat menaikan pajak pada barang impor. Tujuannya untuk konsumen membeli barang dalam negeri.
  4. Pemberian Subsidi, dalam pembentukan harga pemerintah bisa campur tangan dengan menurunkan subsidi. Subsidi kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing dengan barang impor.  Kebijakan ini melindungi konsumen dan produsen, juga untuk mengurangi inflasi.
Kebijakan dalam perdagangan internasional
    Dalam perdangan Internasional juga pasti ada kebijakan untuk melindungi konsumen dan produsen dari masing-masing pihak. Maka dari itu, beirkut adalah kebijakan yang dipakai dalam perdagangan internasional
  1. Tarif, seperti pajak tapi kepada barang-barang impor, terdapat tarif spesifik yang dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. 
  2. Subsidi Ekspor, Pembayaran sejumlah tertentu kepada suatu perusahaan atau orang yang menjual barang keluar negeri. Layaknya tariff, subsidi ternyata ada yang spesifik juga. Dengan pemerintah memberikan subsidi kepada eksportir, pengekspor akan mengirim barang sehingga selisih harga domestik dan harga luar negeri sama dengan subsidi. 
  3. Pembatasan Impor, disebut juga import quota yaitu pembatasan jumlah barang yang diimpor. Hal ini dilakukan dengan adanya pemberian lisensi kepada kelompok individu atau perusahaan. 
  4. Penekanan Ekspor Sukarela, dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela. Yaitu pembatasan atau kuota atas perdagangan yang dikenakan pada negara pengekspor. pengendalian ekspor sukarela sama dengan kuota impor dimana lisensi tersebut diberikan kepada pemerintahan asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. ER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama.
  5. Persyaratan Kandungan Lokal, yaitu pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit fisik. 
  6. Subsidi Kredit Impor, semacam subsidi ekspor tapi wujudnya dalam pinjaman yang disubsidi pembeli. 
  7. Pengendalian Pemerintah, perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan kepada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang dalam negeri lebih mahal daripada barang yang diimpor. 
  8. Hambatan-hambatan birokrasi, Pemerintah membatasi quota impor secara tidak formal. sehingga menjadi rintangan dalam perdagangan.
referensi

Comments

Popular posts from this blog

Birthday Party 5: Malzy dan Mira (Indonesia)

Tugas 14 Algoritma dan Pemrograman Kasus Teknik Elektro - Project Smart Trash Bin

Pengangguran dan Inflasi