Pengangguran dan Inflasi
Pengangguran
Pengangguran adalah orang atau angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau belum mendapatkan kerja, disebut juga dengan menganggur. Sebenarnya orang tersebut masih dalam masa produktif untuk bekerja , namun karena jumlah pekerjaannya lebih sedikit daripada tenaga kerjanya sehingga terjadi yang namanya pengangguran.
Jenis-Jenis Pengangguran
Penggangguran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis kategori, yaitu:
Berdasarkan alasan
- Pengangguran Friksional → Alasan dari pengangguran ini adalah karena seorang pekerja sedang dalam peralihan dari pekerjaan yang satu ke pekerjaan lainnya, atau orang tersebut sedang mencari pekerjaan yang lain. Biasanya pengangguran ini karena pindah perusahaan atau pindah lokasi kerjanya.
- Pengangguran Struktural → Untuk pengangguran yang ini terjadi karena keahlian dari tenaga kerja tidak cocok dengan pekerjaan yang sedang diminta. Misal nya lapangan pekerjaan sedang mencari tenaga ahli dalam bidang kedokteran, perguruan, atau kehukuman tetapi yang tersedia atau yang menganggur tersebut bukanlah tenaga yang ahli dalam bidang tersebut
- Pengangguran Musiman → Sesuai dengan namanya pengangguran ini terjadi secara musiman. Alasan terjadi pengangguran ini karena terjadi pergantian musim yang menyebabkan pekerja jadi terpaksa harus menganggur.
Berdasarkan keintensifan
- Penganggur Penuh (Terbuka) → Adalah orang yang sudah masuk masa kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan, belum mendapatkan pekerjaan, atau tidak mau memiliki pekerjaan. Terjadinya pengangguran ini karena ketidakcocokan keahlian dengan kebutuhan lapangan kerja dan juga sedikitnya pekerjaan tersebut.
- Setengah Menganggur → Sesuai dengan namanya sehingga orang tersebut masih tetap bekerja tetapi tidak penuh waktu kerjanya. Waktu jamnya itu kurang dari 35 jam.
- Penganggur terselubung → Untuk yang ini orang tersebut sebenarnya menganggur tapi mereka tetap mendapatkan pekerjaan karena ingin mencari upah, sehingga pekerjaan yang mereka lakukan tidak produktif atau disebut juga tidak selalu ada pekerjaan, mereka bekerja jika dipanggil saja atau jika mereka menawarkan diri.
Cara untuk mengukur pengangguran
untuk mengukur pengangguran tersebut mempunyai rumus tersendiri. berikut adalah rumus untuk mengukur pengangguran tersebut
Selain mengukur pengangguran, kita dapat juga mengukur Tingkat partisipasi angkatan kerja. Perhitungan ini untuk mengukur seberapa besar persentase angkatan kerja yang bekerja. Berikut adalah rumusnya
Saya akan memberikan contoh soal mengenai cara mengukur hal tersebut.
Misalkan kita mendapatkan angka orang yang bekerja sekitar 210 juta orang, dan yang tidak bekerja itu sekitar 5 juta orang. Kemudian yang belum berada dalam angkatan kerja terdapat 37 juta orang. Untuk mengukur Tingkat penganggurannya maka
Jumlah Penganggur terdapat 5 juta orang, dan yang bekerja itu terdapat 210 juta orang. Sehingga jumlah Angkatan kerjanya itu terdapat 215 juta orang kemudian dikali dengan 100%. sehingga Tingkat penganggurannya sebesar 2,32%
Lalu untuk mengukur Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah sebagai berikut
Dari perhitungan pengangguran telah diketahui Angkatan kerjanya terdapat 215 juta orang. Dan juga diketahui yang bukan angkatan kerja terdapat 37 juta orang. Sehingga yang terhitung sebagai Populasi Orang Dewasa adalah yang angkatan kerja dan juga yang bukan angkatan kerja. Sehingga terdapat 252 juta orang. Masukkan angka tersebut kedalam rumus sehingga didapatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesaar 85,31%
Mengapa Dapat Terjadi Pengangguran
Setelah mengetahui jenis-jenis dari pengangguran dan cara menghitung besarnya pengangguran tersebut, sekarang kita bertanya mengapa sih terjadi yang disebut dengan pengangguran. Berikut beberapa penyebab dapat terjadinya pengangguran
- Pencarian Kerja → Yang pertama penyebabnya karena niat dari pencari kerja itu sendiri. Para pencari kerja tersebut pasti mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga terjadi sedikit kesulitan dalam mencari pekerjaan dalam bidang tersebut, atau bahkan tidak ada yang menawarkan pekerjaan dalam bidang tersebut.
- Ketidak Seimbangan Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja → Untuk yang ini, karena keterbatasan lapangan kerja. Sehingga pasti akan ada yang tidak kebagian pekerjaan yang berarti mereka harus menganggur hingga menemukan pekerjaan yang lain.
- Kurangnya Pendidikan → Penyebab yang ini karena pendidikan dari pencari kerjanya. Pekerja yang mendapatkan pendidikan yang kurang akan kalah dengan pekerja yang mendapatkan pendidikan yang tinggi. Sehingga yang pendidikannya kurang memiliki peluang kecil diterima di sebuah pekerjaan
- Pemutusan Hubungan Kerja → Disebut juga dengan PHK adalah tindakan yang diambil oleh suatu perusahaan untuk memberhentikan hubungan kerja mereka dengan tujuan untuk menjaga kestabilan perekonomian perusahaan. Akibat dari ini, pekerja yang telah di PHK akan menganggur.
- Kurangnya Keterampilan Pekerja → Semakin tinggi keterampilan dari pekerja tersebut maka akan semakin mudah bersaing dengan pekerja yang lain.
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, Biasanya terjadi karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya lebaran, natal atau tahun baru. Oleh sebab itu jika kita mengobservasi pada moment-moment tersebut pasti supermarket sekitar atau pasar-pasar yang kita kunjungi pasti mengalami kenaikan harga.
Perhitungan inflasi itu didasari oleh barang-barang yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, barang-barang tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Bahan makanan
- Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
- Perumahan, air, gas, listrik dan bahan bakar
- Sandang
- Kesehatan
- Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
- Transpor, Komunikasi, dan jasa keungan.
Cara Menghitung Inflasi
Inflasi juga memiliki rumus yang dapat digunakan untuk menghitung seberapa besar inflasi yang terjadi pada beberapa periode. Berikut adalah rumus untuk menghitung inflasi tersebut.
Dengan penjelasan yaitu
P1 = Harga barang pada periode akhir
P2 = Harga barang pada periode awal
Contoh soalnya adalah sebagai berikut
Misalnya pada tahun 2010 beras harganya adalah Rp 5.000/liter kemudian pada tahun 2020 beras harganya adalah Rp 8.500/liter maka inflasinya dapat dihitung sebagai berikut
Periode akhirnya adalah Rp 8500 dan periode awalnya adalah Rp 5000. Sehingga tinggal dikurangkan kemudian dibagi dengan Rp 5000 lalu dikali 100%. Hasilnya adalah inflasi yang terjadi sebesar 70%
Referensi
Comments
Post a Comment